June 26, 2011

Hidup dan pengakhirannya

Hidup menjadi ketakutan dahsyat bila memikirkan yang kita bakal berada di masyar berseorangan.. Tidak boleh saya bayangkan perasaan melupakan emak dan abah, kakak dan adik tersayang.. Di saat kita akan dihitung, cinta yang kita hitung di dunia semuanya sudah tidak ada lagi.. 

Kita yang bertapak di atas nama Islam secara azalinya telah tahu dan yakin di mana kita akan berada nanti. Nasib di kemudian hari juga sudah boleh di ramal dari sekarang. Baiklah sekarang maka baiklah kelak. Allah SWT telah secara nyata memudahkan perjalanan kita bila semuanya sudah tercatat di dalam kitab Al-Quran untuk panduan. Jika sekiranya kita masih belum memahami dan mengkaji isi kandungan Al-Quran sepenuhnya pun, kita tetap akan tahu di mana pengakhiran setiap perbuatan kita. Begitulah mudahnya ilmu Islam.

Apabila secara nyata kita sudah jelas dengan konsep pahala dan dosa; jelas juga dengan pengakhiran golongan ingkar, kita disini tetap melakukan perkara-perkara ingkar itu. Kenapa kita tetap ingkar bila kita  tahu kenyataan pengakhirannya? Hidup nafsu nafsi itulah puncanya.  

Bila kita kata kita cinta,
Bila kita kata kita usaha untuk berjaya,
Bila kita kata kita memimpin untuk membantu yang lain,
Bila kita kata kita mencari duit untuk membantu yang lain,
Bila kita kata kita itu untuk yang itu,

Semua itu adalah nafsu dan tidak akan pernah menjadi ibadah bila kita gagal meletakkan keutamaan hati untuk sampai kepada Allah SWT.

"Adapun orang yang derhaka, lagi mengutamakan kehidupan dunia. Maka neraka Jahimlah tempat tinggalnya. Sedangkan orang yang takut akan kebesaran Rabbnya, lagi menahan diri dari hawa nafsunya. Maka syurgalah tempat tinggalnya. (An-Nazi'at: 37-41)

Nauzubillah min zalik

3 comments:

Anonymous said...

Hello, sorry to be hiding behind the anon nickname. I would like to reasonate with you on one thing... I've always love to read your thoughts, you rambles and everything, because I believe that you are the type with the brain.. Especially when you are so much of a believer. You believe in your God, your religion, in Islam.. But, what am I supposed to be made understood about the Moslem ladies, aren't they supposed to fully cover up their hair? I mean with a scarf like how I've always read it in your Koran. I'm confused. Is there any specific reason and I would love to hear your justifications on this. Perhaps you might want to blog about this. Enlighten me please...

Norizzati Shahren said...

Hi Mr./Ms. Anon,

First of all I really appreciate minutes that you spent to write for me. Please - no worries, no sorry as feedback in the positives or negatives is good mirrors that I can use to reflect. I usually suspend my judgment and consider your perception. I respect your need to remain anonymous. I see that you must have a good reason.

Your 'request' for me to write on the concern highlighted is highly considered. Allow me to take some time to put the words together. Will be back with a snippet on that, later. Until then, thanks for being attentive and observant for any rambles, thoughts or anything that I have put in. I believe you are among my FB friends? Have a pleasant day!

Anonymous said...

Thank you so much, for being such an understanding lady. I was really worried before you might think of me as somebody who tried to spread the hatred in your blog while it was indeed not the case. Like the way I used to being chased away by the other bloggers when I was questioning... I just need an answer anyway, why don't you just be open, and share with me on your thoughts... (I was speaking about the other bloggers). Thanks alot girl, can't really wait for your snippets on this. Really appreciate that. Have a nice day!